Ujian Tengah Semester Islam dan Ilmu Pengetahuan

 Tugas Ujian Tengah Semester Islam dan Ilmu Pengetahuan

Sutan Naufal Nandika 

3A - Akuntansi

11220820000111

Mata kuliah Islam dan Ilmu Pengetahuan yang diampu oleh Dr. Hasani Ahmad Said, M. A

Mengenal Allah melalui Ayat-ayat Kauniyah



Tokoh-tokoh Sufi para ahli tasawuf mengajarkan kepada kita bahwa Puncak tertinggi dari ajaran tasawuf adalah makrifatullah, yaitu  mengenal Allah SWT. Bagaimana mungkin kita sebagai hamba-hamba Allah yang baik, yang amal-amalnya akan diterima oleh Allah sementara kita belum mengenal Allah SWT. Ada ungkapan yang populer yang kita hafal semua, “Siapa yang mengenal dirinya, maka dia akan mengenal Tuhannya hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala”  

Surah Al-Imran surah yang ketiga ayat 190 Allah berfirman : 

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ



Ayat ini diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah Baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di malam hari itu Tidak seperti malam-malam biasanya, kekhusyuan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, sampai-sampai malam hari itu baginda Rasul SAW mengucur deras air matanya tidak terbendung kan sehingga Sayyidah Aisyah bertanya, “bukankah Engkau hamba Allah yang dijamin masuk surganya Allah Subhanahu Wa Ta'ala kenapa sampai demikian hebatnya ibadahmu Ya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ?” Apa jawaban Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Bukankah model begini Ini adalah termasuk hamba-hamba yang bersyukur kepada Allah SWT. Hal yang dapat kita ambil adalah  kita tidak ada jaminan masuk surganya Allah Subhanahu Wa Ta'ala tetapi ibadah kita bisa jadi jauh kurang dari yang Baginda Rasulullah lakukan.



Rasulullah SAW di setiap malamnya tidak pernah meninggalkan tahajudnya dan di setiap harinya tidak meninggalkan dzikir-dzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Di malam hari itu Rasulullah SAW begitu terguncang hatinya karena turunnya ayat ini sehingga terus Muhasabahkan  diri memikirkan apa yang terkandung di dalam ayat ini sungguh dalam penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang,  dan malam penciptaan Allah subhanahu wa ta'ala yang begitu dahsyat luar biasa ini dipergunakan untuk orang-orang yang berpikir, biar kita berpikir betapa luar biasa-nya ayat-ayat Allah Subhanahu Wa Ta'ala berupa ayat-ayat kauniyah ini merupakan cerminan perwujudan dari Allah SWT. Jadi, kita tidak cukup  hanya membaca 30 juz alquran ayat-ayat Al-Quran 114 surah, tetapi kita juga harus membaca ayat-ayat kauniyah sebagaimana Baginda Rasulullah Saw terperanjat begitu turun ayat ini. 

Berfikir betapa kemahakuasaan Allah SWT maka  kita terus berpikir, kita  harus terus merenung memakai akal kita.





kita terus merenung memakai akal kita sehingga di ayat selanjutnya :

قْتَ هٰذَابَاطِلًاۚرَبَّنَا مَا خَلَ




Tidak ada satu ciptaan Allah pun bahkan sekecil baru yang sia-sia,  Allah menciptakan langit dan bumi beserta isinya agar kita menjadi hamba-hamba Allah yang berpikir dan pada akhirnya kita ma'rifatullah, mengenal Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Untuk mengingat dan mengenal Allah ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, kita perlu mengingat diciptakan oleh siapa dan akan kembali ke mana. Maka dengan mengenal itu, pasti kita akan mengenal Allah SWT. Kedua tidak cukup kita hanya membaca ayat-ayat Al-quran,  ketika Allah menghamparkan ayat-ayat yang lain yakni ayat-ayat kauniyah,  Allah menjadikan langit,  bumi, gunung-gunung,  lautan, dan segala macam isinya ini sesungguhnya dalam rangka Ma'rifatullah.  



Cermin dari  kita ketika sudah dekat dan mengenal Allah subhanahu wa ta'ala, kalau kita sudah mengenal diri kita,  mengenal Allah melalui Al-quran, mengenal melalui ayat-ayat kauniyah kita semakin dekat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala sehingga  kita pasrahkan semuanya untuk Allah,  maka  kalau orientasi kita bukan hanya duniawi karena dunia itu hanya kendaraan menuju ukhrawi.



Sumber Resume : https://youtu.be/p3f7Z_ND-IM?si=6DNP_VWurAeN1Ccq


Komentar